
Masa depan yang mereka mimpikan bersama seseorang yang
mereka inginkan untuk bersama selama-lamanya. Tidak heran pula banyak remaja
yang sekarang seharusnya menjalankan kewajiban dari tuhan, yang mengemban
kesuksesan negaranya di masa depan hanya mejadi sampah bagi dirinya sendiri
hanya karena sebuah hal yang diartikan indah, yang mereka fikir itu akan
membawa bahagia, akan tetapi semakin banyak orang yang menderita akibat diri
mereka tidak bisa membataskan dan mengontrol rasa yang bergejolak
itu.
Sebuah kata pendek, akan tetapi dapat merubah dunia.
Sebuah kata yang terdiri dari 5 huruf, akan tetapi sangat dahsyat maknanya,
yaitu CINTA.
Cinta itu memang mulia, Allah SWT pun menjelaskan
tentang kemuliaan itu. Tapi sebuah CINTA terlihat tidak berbeda dengan sebuah
kata, dan sama-sama memiliki 5 huruf yaitu "NAFSU".
Banyak diantara kita para pemuda tidak tahu antara
"CINTA" atau "NAFSU"". semua itu terlihat tak memiliki
perbedaan, dengan cermat 2 kata itu terbungkus rapih di dalamnya. Sehingga
seorang pemuda pun yang kita tahu bahwa sebuah masa seorang manusia merasakan
tumbuhnya kritis dalam dirinya untuk megoreksi sesuatu tapi tetap saja mereka
terlena.
Sebagaimana yang seharusnya pemuda tahu makna NAFSU
itu sendiri adalah sebuah keinginan dalam diri kita untuk melakukan sesuatu
dengan landasan untuk memuaskan hasrat diri saja. Bagaiman dengan yang kita
rasakan ketika kita menatap wajah seseorang yang kita inginkan dia jadi milik
kita.
Apakah itu "CINTA" atau
"NAFSU".???
Sungguh Allah menciptakan manusia dengan penuh
perencanaan. Tak perlu seorang pemuda merasakan takut akan CINTA-nya
kepada seseorang akan hilang dan pergi di ambil oleh orang lain.
Sehingga memunculkan kegundahan yang sangat besar.
Rasa ingin memiliki itu yang mungkin bisa kita artikan CINTA atau NAFSU.
Perasaan ingin memiliki karena Allah atau karena Hasrat diri. Dalam Al-Qur'an
Allah SWT. tak lupa menjelaskan bagaiman perumpamaan seseorang yang tak bisa
menepis keinginannya untuk mengejar NAFSU tersebut, dalam surat Al-A'raf ayat
175-176 : "Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka berita orang-orang yang
telah Kami berikan ayata-ayat kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari
ayat-ayat itu, lalau dia di ikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah
dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan
mengikuti HAWA NAFSUnya (yang rendah), maka perumpamaanya seperti anjing, jika
kamu menghalaunya dijulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia
menjulurka lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah ayat-ayat Kami agar mereka
berfikir."
Sangatlah cukup ayat diatas memberikan perumpamaan bagi kita yang lebih mengutamakan hawa nafsunya atau hasrat dirinya disamakan seperti anjing.? Bukan kah itu menjadi tamparan bagi kita.
Sangat sering kita dengar bahwa para pemuda gelisah
yang di karenakan mereka sangat inginan untuk memiliki seseorang itu akan
tetapi takut terlambat, terlambat melamar dan menikahinya. Dalam problem itupun
Allah tak lupa mengingatkan kita dalam surat Al-Balad ayat 4 :
"Sungguh, Kami telah ciptakan manusia berada dalam keadan susah payah (gelisah)".
Di ayat tersebut kita dapat menelaah bahwa keGELISAHAN
itu adalah fitrah seorang manusia.
Tahukah kita para pemuda. Begitu mulianya ALLAH SWT, tak henti-hentinya dia memberikan penjelasan kepada kita tentang CINTA dan rasa saling ingin memiliki.
Berbagai ayat di Al-Quran menjelaskan tentang CINTA
dan saling memiliki tanpa harus menumbuhkan keGELISAHAN yang sangat tinggi.
Dimana saatnya kita akan saling memiliki dan saling menCINTA.
Dalam sebuah surat Ar-Rum ayat 21 Allah berfirman :
"Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantara mu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum-kaum yang berpikir".
Allah pun tak lupa dengan keadilannya sebagaimana kita akan mendapatkan pendamping yang sesuai dengan kita. bagaimana seorang yang baik akan mendapatkan pasangan yang baik juga. dan begitu sebaliknya. Pada sebuah surat An-Nur pada ayat 26 :
"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. mereka meperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)".
Semua kejelasan diatas selayaknya memberikan
penjelasan yang jelas kepada kita bagaimana "CINTA" dan
"NAFSU" itu indah kemasannya. Dan kenyataannya "CINTA" itu
lebih indah dibandingkan "NAFSU". Karena "CINTA" yang suci
itu dilandaskan oleh sang MAHA SUCI, sedangkan "NAFSU" dilandaskan
atas hasrat duniawi saja.
Maka kita pemuda sebaiknya berhati-hati dalam menaruh hati dan perasaan itu. Semoga kita bisa memilih jalan "CINTA" sejati dan bukan "NAFSU" duniawi.
KEEP ISTIQOMAH !!!!
0 komentar:
Posting Komentar